Senin, 21 Maret 2016

Elit Politik Lokal dalam Perubahan SIstem Politik

Bahasan tentang negara dan elit politik lokal dalam konteks strukturasi yang mengulas posisi elit politik lokal sebagai pelaku, apakah mereka memperoleh pembatasan ataukah justru sebaliknya memperoleh pemberdayaan. Uraian dilanjutkan dengan pembahasan tentang elit politik lokal dan mobilisasi etnis, dan diakhiri dengan paparan tentang mobilisasi etnis dan pemekaran wilayah sebagai strategi menyiasati struktur dalam rangka memperoleh dan mempertahankan kekuasaan.

Dalam konteks Negara, Elit politik Lokal dan Strukturasi. Strukturasi diartikkan Giddens sebagai aturan yang dapat memberdayakan dan membatasi.atau dapat diatur dan dikendalikan. Sedangkan negara(pemerintah)  memiliki wewenang untuk melakukan itu. Jadi dapat disimpulkan bahwa jika negara memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengendalikan aturan (sistem) maka Elit politik lokal dapat dikatakan sebagai pelaku .

Elit politik lokal merujuk pada individu-individu yang menduduki posisi jabatan politik di ranah lokal. seorang individu dapat meraih dan menduduki posisi jabatan tersebut apabila yang bersangkutan mempunyai sumber daya sebagai basis dan mampu mengoptimalkannya sehingga pada gilirannya mengantarkannya sebagai elit politik lokal

Pada era otoritarian Orde Baru elit politik lokal lebih sering memainkan peran untuk mewujudkan kepentingan pemerintah pusat ketimbang merealisasikan kepentingan dan kebutuhan daerah. Elit politik lokal cenderung melakukan peran sebagai perpanjangan tangan negara, dalam hal ini pemerintah pusat. Elit politik  sepanjang rezim Orde Baru mengendalikan roda pemerintahan, keberadaan dan peran elit politik lokal lebih banyak ditopang dan tergantung pada negara. Pada masa Orde baru elit politik lokal seakan mendapat angin segar dalam memainkan perannya dalam menjalankan roda pemerintaha. Peran elit politik lokal tidak bisa lepas dari pengaruh perubahan yang terjadi pada sistem politik yang melingkupinya.

Runtuhnya rezim otoriter Orde Baru membuat peran para elit politik lokal semakin sempit. Kesadaran masyarakat di era demokratisasi  membuat elit politik harus “survive” dalam transformasi sistem politik Indonesia. Terjadinya perubahan sistem politik menjadi demokrasi desentralistis, membawa dampak perubahan struktur yang ada. Struktur yang baru membuka peluang adanya kompetisi terbuka melalui proses pemilihan untuk meraih kekuasaan. Khususnya elit politik lokal harus bisa saling bertahan dan bersaing di kalangan indvidu masing masing.

Perubahan relasi kekuasaan dapat  membawa dampak pada elit politik lokal. Elit politik lokal dari etnis tertentu yang selama ini dibatasi atau dikekang oleh struktur, dengan adanya perubahan relasi kekuasaan sangat mungkin akan memperoleh peluang atau diberdayakan oleh struktur. Atau sebaliknya, elit politik lokal yang selama ini memperoleh peluang atau diberdayakan, dengan adanya perubahan tersebut akan dibatasi atau dikekang oleh struktur.

Pemekaran wilayah menjadi alibi bagi para elit politik dalam memburu daerah kekuasaan yang baru. Dilandasi argumen demi peningkatan kualitas pelayanan publik, maka perlu dilakukan pemekaran wilayah untuk membentuk pemerintah daerah baru. Terbentuknya pemerintah daerah baru melalui proses pemekaran membawa konsekwensi bertambahnya jumlah posisi jabatan, baik politis maupun birokratis, di tingkat lokal. 

Bagi elit politik lokal yang memaknaistruktur baru, yang mensyaratkan adanya kompetisi untuk menjadi elit politik, sebagai pembatasan untuk memperoleh kekuasaan; maka struktur tersebut harus disiasati agar tidak membatasi atau mengekangtetapi justru dapat memberdayakan atau memberi peluang memperoleh kekuasaan. Salah satu strategi yang ditempuh elit politik lokal adalah pemekaran wilayah pemerintahan.

Senin, 14 Maret 2016

point Review Ashaf Ghani

Tanggapan saya tentang video Ashaf Ghani " How to Rebuild a Broken State adalah point review dari ashaf ghani tentang bagaimana cara membangun negara yang telah hancur.
Dogma Kapitalisme dan demokrasi telah menjadi pasung bagi ideologi lain selama bertahun belakangan. Sebagian besar negara tidak memanfaatkan sistem yang benar. dan membuat negara menjadi tertindas.
Mnurut saya faktanya ashaf ghani beranggap bahwa model kenegaraan yang tidak begitu vital dalam pembangungan negara adalah keuangan dalam negara, dinegara yang mulai bangkit dan berkembang. Karna dinegara berkembang hanya mengetahui jenis uang tunai (cash) . selain itu kurangnya kelembagaan perorganisasian managemen finansial . Dan pendidikan bukanlah suatu prioritas karena akan memakan biaya yang banyak dan waktu yang lama. 
Adapun  yang dianggap penting dari pembangunan negara adalah kontrol administratif, keuangan publik, penyediaan modal,  pengelolaan hak hak kewarganegaraan, penyediaan infrastruktur, pengelolaan aset, dan yang paling penting pengelolaan hukum.
Jadi jika tujuannya untuk membangun kembali suatu negara maka harus bekerja keras dan fokus terhadap hal hal yang penting. Setiap tahun ada kemajuan mobilisasi pendapatan domestik dan ekonomi,

Senin, 07 Maret 2016

Resume A Tale of Two Political sistem



Resume :

Yang saya taggapi dari penjelesan Eric Li. Pada masa lampau Semua masyarakat berkembang secara garis lurus dimulai dengan masyarakat primitif, kemudian menjalani perbudakan feodalisme, kapitalisme, sosialisme dan pada akhirnya, komunisme.  Dan pada akhirnya kita akan sampai pada puncak poitik sosial . Kemudian ada pula pandangan terhadap system lain yaitu dimana semua  masyarakat tidak peduli agama ras suku budaya . tetapi mereka tercipta menjadi individu yang modern. Masyarakat madani dan mementingkan “hak pilih” karena mereka berpikir bahwa ketika mereka diberikan hak pilih mereka akan  menghasilkan pemerintah yang baik dan hidup bahagia oleh pasar bebas yang membuat mereka kaya.
Visi dari system politik demokrasi yaitu mempresentasikan aspirasi  politik dari setiap golongan untuk mencapai tujuan mum maupun pribadi . Adapun visi dari  system politik komunis adalah adalah
Perbandingan : Banyak pakar politik berpendapat bahwasanya system satu partai yang di anut oleh china tidaklah mampu beradaptasi dan memperbaiki dirinya sendiri namun faktannya partai plitik tunggal itu memperbaiki dirinya secara institusional. secara kontras, sebagian besar negara demokrasi pemilihan di seluruh dunia didapati menderita karena performa buruk dari  Washington sampai ke ibukota Eropa , Demokrasi menjadi sebuah lingkaran setan dari memilih dan penyesalan.
Fakta : Faktanya Hanya dalam waktu 30 tahun, China berubah dari negara berbasis pertanian termiskin di dunia menjadi sebuah kekuatan ekonomi terbesar kedua 650 juta orang bebas dari kemiskinan.  China dapat melampaui A.S. dan menjadi ekonomi terbesar di dunia Pendapatan ber kapita mendekati batas atas dari negara-negara maju. Korupsi akan dibatasi, tapi tidak hilang, dan Cina akan bergerak 10-20 peringkat di atas 60 dalam peringkat T.I. Reformasi ekonomi akan meningkat, reformasi politik akan diteruskan, dan sistem satu partai akan terus berjalan
Kesimpulan : China tidak bisa mengalahkan system demokrasi dunia barat namun eksistensi dan keteladanan China dapat menunjukkan dan membuka mata dunia bahwa ada sebuah alternative yang dapat kita pilih. Komunisme tidaklah merupakan dogma negatif dari meta-naratif . Kita  harus menghormati paham komunis dan demokrasi.